10 Januari 2015-11
Januari 2015
Setelah lelah
menempuh 12 jam perjalanan di kereta seorang diri, akhirnya sekitar pukul 8
malam, badan ini bisa istirahat di sebuah rumah yang sekaligus menjadi
kos-kos-an ku sebulan ke depan. Semua barang-barang aku masukkan ke dalam kamar
dengan bantuan Pak Choirul (Bapak penjemputku di Stasiun Jember kala itu) *maaf
baru keinget namanya hehe*. Pertama kali masuk ke dalam rumah, kesannya wow.
Kenapa? Yup, karena rumah yang aku tuju lebih layak apabila disebut kontrakan
daripada kos-kos-an. Jadi, bentuknya seperti rumah kontrakan tapi di dalamnya
ada beberapa kamar. Hmmm bisa jadi kontrakan berkedok kos-kos-an hehe *demi,
ini apa banget deh*. Well, setelah membersihkan diri dan merapikan kamar serta
makan tentunya. Tibalah waktu untuk bobok nyenyak. Bye~
 |
Yippie~ |
Sedikit cerita tentang perkenalan perdana dengan Pak Choirul sekeluarga. Jadi,
di hari sabtu minggu ini, keluarga Pak Choirul tinggal di rumah yang jadi
kosanku. Hal ini dikarenakan kebiasaan keluarga Pak Choirul kalau rumahnya
tidak sedang dikos-kan setiap weekend pasti menghabiskan waktu mereka dirumah
tersebut. Kalau hari biasa (senin-jumat) mereka habiskan dirumah yang ada di
kompleks perumahan karyawan puslitkoka. Oh iya, jadi di hari pertama aku berada
di Jember aku habiskan untuk jalan-jalan ke kantor puslitkoka. Dengan bantuan
tebengan dari Mba Dini, sore harinya aku mampir sebentar di kantor puslit *yang
jelas sambil foto-foto* dan memulangkan Amel ke rumah kedua. Sayangnya, saat
siang hari sebelum jalan-jalan, tiba-tiba terasa gempa kecil yang menggoyang
rumah. Sontak saja aku terbangun dari tidur siangku, Bu Choirul, Amel, dan Mba
Dini ikut serta melonjak keluar rumah. Sempet shock, karena pertama kali di
Jember disambut gempa yang biasanya aku rasakan di Jogja. Ohiya, hari pertama
ku di Jember aku habiskan untuk bermain dengan Amel, untung bawa laptop jadi
bisa main games bareng hihi. Padahal aku kalo pakai laptopku jarang banget main
games, bersyukur ketemu Amel jadinya bisa menjelajah permainan dilaptopku yang
tidak pernah ku ketahui sebelumnya hahaha *lebay*.
 |
Yuhuuu~ |
Sebenarnya, waktu itu aku penasaran dengan lokasi gereja Katolik yang ada di
Jember. Lagipula hari itu adalah hari minggu, sayangnya ketika aku menanyakan
hal ini ke Mba Dini tidak tahu, yah selain karena perbedaan keyakinan sehingga
Mba Dini tidak terlalu 'aware' dengan
hal seperti ini hihihi. Setelah beberapa lama berjuang untuk mendapatkan sinyal
internet, ehem berbicara tentang internet, rasanya… Ya Allah di sana susah
banget sinyalnya, loading lemot, media sosial susah diakses, dan hanya beberapa
provider aja yang sinyalnya nyampe ke sana! Untungnya aku pakai telk*msel
meskipun awalnya sinyal hanyalah E jarang dapet H hiks. Oiya, aku juga pakai
ind*sat tapi sayangnya sangat busuk di awal. Untung untuk akses internet aku
pakai telkomsel selamet deh selamet hihi. Setelah berjuang sekian lama
mengakses internet, dengan segala kesabaran yang telah dicurahkan sambil
seseringnya mencet tombol refresh, akhirnya nemu juga salah satu alamat gereja
Katolik yang ada di Kota Jember *Puji Tuhaaaan seenggaknya bisa ke gereja dalam
sebulan di Jember*. Nama gerejanya yaitu Gereja Katolik Santo Yusuf ^^,
lokasinya ada di tengah kota Jember hihi, deketan sama alun-alun Jember tapi
lokasi gerejanya ada di sebuah jalan yang ga begitu rame jadi adem gitu
kesannya hihi.
 |
Yeaaah~ |
Alamat gereja udah dapet, sayangnya karena nemu alamat gerejanya udah sore dan
mepet banget sama waktu misanya jadi terpaksa minggu itu ngga ke gereja dulu
hehe. Sebagai gantinya, sore itu diisi jalan-jalan menuju Puslit hihi. Bersama
Mba Dini, aku dikenalkan jalan ke arah kantor, terus sempet muter-muter kantor,
main ke perumahan karyawan, dan foto-foto di depan tulisan Puslitkoka. Duh
padahal muka dan badan belum dikondisikan jadinya jelek deh hasil fotonya
hahaha. By the way, ngomongin soal udah nemu gereja, rasa-rasanya diri ini jadi
ayeeeem banget. Entah kenapa mungkin karena faktor relijius kali ya?, jadinya
kalo ke daerah lain dan bakalan tinggal di sana dalam waktu yang lama, apalagi
melewati sabtu-minggu, hal pertama yang dicari atau ditanyakan yaitu gereja
katoliknya dimana? Hihihi, maklum ya imannya masih perlu dipupuk dan disiram
biar terus tumbuh O:) *dueheileh*.
Well, sudah memasuki pergantian hari artinya hari pertama kerja lapangan akan
segera dimulai hihi. Ga sabar deh rasanya bisa memulai pengalaman bekerja di
Puslitkoka. Hmmm seperti apa ya kesannya? Dan apa saja aktivitasku selama di
sana? Yupp. Nantikan cerita pengalaman kerja lapanganku selama di Puslitkoka
pada postingan berikutnya ya ;)! See you~...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar