17/11/16

(Chapter 2) Hari Pertama di Jember

10 Januari 2015-11 Januari 2015

Setelah lelah menempuh 12 jam perjalanan di kereta seorang diri, akhirnya sekitar pukul 8 malam, badan ini bisa istirahat di sebuah rumah yang sekaligus menjadi kos-kos-an ku sebulan ke depan. Semua barang-barang aku masukkan ke dalam kamar dengan bantuan Pak Choirul (Bapak penjemputku di Stasiun Jember kala itu) *maaf baru keinget namanya hehe*. Pertama kali masuk ke dalam rumah, kesannya wow. Kenapa? Yup, karena rumah yang aku tuju lebih layak apabila disebut kontrakan daripada kos-kos-an. Jadi, bentuknya seperti rumah kontrakan tapi di dalamnya ada beberapa kamar. Hmmm bisa jadi kontrakan berkedok kos-kos-an hehe *demi, ini apa banget deh*. Well, setelah membersihkan diri dan merapikan kamar serta makan tentunya. Tibalah waktu untuk bobok nyenyak. Bye~

Yippie~
Sedikit cerita tentang perkenalan perdana dengan Pak Choirul sekeluarga. Jadi, di hari sabtu minggu ini, keluarga Pak Choirul tinggal di rumah yang jadi kosanku. Hal ini dikarenakan kebiasaan keluarga Pak Choirul kalau rumahnya tidak sedang dikos-kan setiap weekend pasti menghabiskan waktu mereka dirumah tersebut. Kalau hari biasa (senin-jumat) mereka habiskan dirumah yang ada di kompleks perumahan karyawan puslitkoka. Oh iya, jadi di hari pertama aku berada di Jember aku habiskan untuk jalan-jalan ke kantor puslitkoka. Dengan bantuan tebengan dari Mba Dini, sore harinya aku mampir sebentar di kantor puslit *yang jelas sambil foto-foto* dan memulangkan Amel ke rumah kedua. Sayangnya, saat siang hari sebelum jalan-jalan, tiba-tiba terasa gempa kecil yang menggoyang rumah. Sontak saja aku terbangun dari tidur siangku, Bu Choirul, Amel, dan Mba Dini ikut serta melonjak keluar rumah. Sempet shock, karena pertama kali di Jember disambut gempa yang biasanya aku rasakan di Jogja. Ohiya, hari pertama ku di Jember aku habiskan untuk bermain dengan Amel, untung bawa laptop jadi bisa main games bareng hihi. Padahal aku kalo pakai laptopku jarang banget main games, bersyukur ketemu Amel jadinya bisa menjelajah permainan dilaptopku yang tidak pernah ku ketahui sebelumnya hahaha *lebay*.
Yuhuuu~
Sebenarnya, waktu itu aku penasaran dengan lokasi gereja Katolik yang ada di Jember. Lagipula hari itu adalah hari minggu, sayangnya ketika aku menanyakan hal ini ke Mba Dini tidak tahu, yah selain karena perbedaan keyakinan sehingga Mba Dini tidak terlalu 'aware' dengan hal seperti ini hihihi. Setelah beberapa lama berjuang untuk mendapatkan sinyal internet, ehem berbicara tentang internet, rasanya… Ya Allah di sana susah banget sinyalnya, loading lemot, media sosial susah diakses, dan hanya beberapa provider aja yang sinyalnya nyampe ke sana! Untungnya aku pakai telk*msel meskipun awalnya sinyal hanyalah E jarang dapet H hiks. Oiya, aku juga pakai ind*sat tapi sayangnya sangat busuk di awal. Untung untuk akses internet aku pakai telkomsel selamet deh selamet hihi. Setelah berjuang sekian lama mengakses internet, dengan segala kesabaran yang telah dicurahkan sambil seseringnya mencet tombol refresh, akhirnya nemu juga salah satu alamat gereja Katolik yang ada di Kota Jember *Puji Tuhaaaan seenggaknya bisa ke gereja dalam sebulan di Jember*. Nama gerejanya yaitu Gereja Katolik Santo Yusuf ^^, lokasinya ada di tengah kota Jember hihi, deketan sama alun-alun Jember tapi lokasi gerejanya ada di sebuah jalan yang ga begitu rame jadi adem gitu kesannya hihi.

Yeaaah~
Alamat gereja udah dapet, sayangnya karena nemu alamat gerejanya udah sore dan mepet banget sama waktu misanya jadi terpaksa minggu itu ngga ke gereja dulu hehe. Sebagai gantinya, sore itu diisi jalan-jalan menuju Puslit hihi. Bersama Mba Dini, aku dikenalkan jalan ke arah kantor, terus sempet muter-muter kantor, main ke perumahan karyawan, dan foto-foto di depan tulisan Puslitkoka. Duh padahal muka dan badan belum dikondisikan jadinya jelek deh hasil fotonya hahaha. By the way, ngomongin soal udah nemu gereja, rasa-rasanya diri ini jadi ayeeeem banget. Entah kenapa mungkin karena faktor relijius kali ya?, jadinya kalo ke daerah lain dan bakalan tinggal di sana dalam waktu yang lama, apalagi melewati sabtu-minggu, hal pertama yang dicari atau ditanyakan yaitu gereja katoliknya dimana? Hihihi, maklum ya imannya masih perlu dipupuk dan disiram biar terus tumbuh O:) *dueheileh*.

Well, sudah memasuki pergantian hari artinya hari pertama kerja lapangan akan segera dimulai hihi. Ga sabar deh rasanya bisa memulai pengalaman bekerja di Puslitkoka. Hmmm seperti apa ya kesannya? Dan apa saja aktivitasku selama di sana? Yupp. Nantikan cerita pengalaman kerja lapanganku selama di Puslitkoka pada postingan berikutnya ya ;)! See you~...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar