![]() |
Mba Inung (kiri) dan Mba Catur (kanan) |
Kayaknya aku masih
ingat ketika pertama kali bertemu dengan mereka berdua. Satu-satu dulu ya hehe.
Aku ketemu dan berkenalan sama Mba Catur waktu hari pertama aku masuk kantor.
Saat itu, kami berkenalan di bus. Pagi itu bus yang mengangkut bapak ibu karyawan
Puslit sangat penuh, hanya tersisa satu tempat duduk di pojok belakang bus. Di
situlah aku duduk dan mulai berkenalan dengan Mba Catur.
Mba Catur sangat
baik dan ramah loh, waktu itu terbilang pertama kalinya untukku bertemu dengan
karyawan Puslit hehe dan sangat senang, karena lewat Mba Catur aku bisa
mempunyai gambaran yang bahagia tentang bapak ibu karyawan. Dan memang,
ternyata sangat benar! Bapak Ibu karyawan Puslit sangat baik banget! Nanti
bakal aku ceritain deh hehe, seneng banget aku bisa kerja dan belajar di sana
pokoknya! Meskipun perkenalan pertama dengan Mba Catur terbilang cheesy karena aku masih jaim-jaim gitu hehehe,
tapi di kemudian hari kami bisa kenal dekat.Hmmm senangnya hehe. Well, perkenalan dengan Mba Catur memang
sesingkat itu guys, yang kedua nih,
ketemu Mba Inung!
Di minggu awal aku
bekerja lapangan, sebenarnya aku sudah banyak mendapatkan cerita dari Bu Yit
tentang sosok mba yang satu ini hehe. Soalnya Mba Inung sedang melaksanakan
kegiatan penelitian skripsinya di Puslit. Bu Yit cerita banyak hal tentang Mba
Inung, sayangnya apa yang aku bayangkan dari cerita beliau semuanya nggak matching! Apa yang aku bayangkan tentang sosok
Mba Inung, seketika setelah berkenalan langsung dengan orangnya, langsung
terbantahkan sudah haha. Ternyata Mba Inung adalah sesosok mba-mba yang koplak,
kocak, gila, the best, dan nano-nano
pokoknya. Nggak nyesel lah kenalan sama mba yang satu ini! Bahagia aku bisa
ketemu sama dua mba-mba yang sangat membantuku di saat aku melaksanakan kerja
lapangan di sini.
![]() |
Wefie, mumpung backgroundnya bagus hehe |
31 Januari 2015.
Hari Sabtu itu, aku
diajak Mba Inung dan Mba Catur untuk menikmati weekend
di Kota Jember. Kalau tidak salah ingat, hari itu aku numpang sama Mba Dini ke
kota. Mumpung Mba Dini mau ke kampus, jadi sekalianlah aku minta dianterin ke
kostannya Mba Inung dan Mba Catur. Sesampainya di sana, aku diajak Mba Catur
untuk bersantap pagi menjelang siang dahulu di warung dekat kostan mereka. Ini
nih yang aku beli:
![]() |
Nasi warteg ginian nih yang bikin kangen Kota Jember |
Tujuan pertama kami
waktu itu adalah karaoke! Kami mencoba salah satu karaoke yang ada di Plaza
Gadjah Mada *duh agak lupa nih namanya, pokoknya salah satu plaza yang ada di
Jember*. Kurang lebih 2 jam kami menggila sambil bernyanyi. Selesai bernyanyi,
karena perut keroncongan, selanjutnya kami putuskan untuk menikmati produk
olahan kopi dan kakao di café milik
Puslitkoka, yaitu Corakna, Gerai Makanan Cokelat Rakyat. Corakna sendiri
singkatan dari Cokelat Rakyat Nusantara. Keren bukan?
Oh iya, untuk
diketahui aja, bahwa cokelat yang diolah di café
ini semuanya produk milik Puslit, kecuali side
dish-nya ya. Dijamin puas deh kalau kalian berkunjung ke sini. Udah cafenya nyaman, adem, panganan dan minumannya
enak. Yang nggak ketinggalan uniknya adalah kita bisa menghias minuman kita
sesuai dengan apa yang kita inginkan. Nggak cuma di minuman kopi, tapi cokelat
pun bisa loh! Ini nih contohnya:
Gimana? Bikin ngiler
kan? Selain kopi dan cokelat, teh juga disediakan di café ini guys. Sayangnya,
waktu itu aku nggak begitu memperhatikan "teh"nya hehe, karena
ketertarikanku berpusat pada cokelat :3~. Kalau kalian mau, boleh banget loh
main-main ke café ini. Oiya kalian juga
bisa menikmati makanan lain seperti cokelat batang yang diproduksi oleh Puslit,
dengan merk Vicco. Selain produk asli Puslit, di sini juga tersedia produk
olahan cokelat lainnya guys, sebut saja M&M, Delvi, Cadburry, Beng-beng pun ada,
dan lain-lain tentunya hehe.
![]() |
Ini minuman punya Mba Inung |
Sabtu itu mulai
sore, setelah kami menikmati dinginnya Kota Jember karena hujan. Padahal sih
ya, aslinya nongkrong di Corakna buat nunggu hujan reda hehe. Kurang lebih kami
menghabiskan sore kami di Corakna sekitar 1 jam-an lebih. Tak ketinggalan, kami
juga numpang eksis dan hits di sana. Yaaaa, meskipun ada mas-mas barista yang ngelihat kelakuan kami bertiga.
Sedikit malu sih, tapi tak apalah ya kan, daripada nggak bisa mengambil momen
yang cuma bisa dirasakan saat itu juga? Untungnya nih ya, saat itu pengunjung
Corakna hanyalah kami bertiga, dengan kata lain café
itu milik kami bertiga karena we are the only
consumer at that time hahaha. Mau ngeksis dan hits bagaimanapun tetep
jalan, udah muka tebel juga sih. Why not?!
Berikut ini ada
beberapa foto eksis kami yang berhasil kami potret. Gokilnya, aku udah
mempersiapkan peralatan anak hits masa kini, yakni tongsis beserta fisheye lens! Ciamik bukan foto kami? Iyalah,
untung bawa peralatan perang hehe. Syukur juga karena didukung kamera handphone-nya Mba Catur yang uuuuh, jernih,
bening, Sony mah oke punya ya! Hmmm, by the way nih, selain kami ngeksis di
Corakna, kami juga bertukar pikiran, chatting
gitu. Yaaa layaknya anak cewek lagi kumpul lah~ hehe. Tenang, kami nggak gila
foto-foto aja kok, jadi ada beberapa aktivitas lain yang kami lakukan kala itu
selain makan dan foto-foto.
![]() |
Hehehe ^^~ |
Perayaan ekaristi
yang aku jalani di gereja kurang lebih 1,5-2 jam, pun kesan dan suasananya
tidak jauh berbeda dengan gereja di Yogyakarta. Bedanya, kalau di sini
Keuskupan Malang, kalau Yogya Keuskupan Agung Semarang. Postingan sebelumnya
aku sudah pernah menceritakan belum ya terkait dengan suasana di gereja ini?
Kalau sudah, maaf nih sebelumnya, mau aku ceritakan lagi di postingan ini,
nggak apa-apa ya hehe. Jadi, di gereja ini konsepnya pintu dan jendela tertutup
karena ada AC-nya. Bisa bayangkan nggak?
Waktu itu pas hujan, pas dingin, dan di gereja ber-AC :"), tambah dingin soalnya ya masak aku di gereja pakai
jaket? Kan mmm kalau menurutku, kecuali lagi sakit ya, nggak banget.
![]() |
See you next time, Jember! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar