07/04/17

Short Day Trip in Jember

Mba Inung (kiri) dan Mba Catur (kanan)
Halohaaaaa! Rehat sejenak dari kegiatan kerja lapangan, selama dua hari di saat weekend aku bisa merasakan nikmatnya Kota Jember. Puji Tuhan bisa diketemukan dengan Mba Inung dan Mba Catur hihi. Duo sejoli seniorku ini yang mengajakku untuk jalan-jalan, sebagai kegiatan refreshing selama bekerja di Puslitkoka. Seneng banget bisa berkenalan, bertemu, sharing ilmu, dan tentunya bermain serta traveling bersama kedua kakak gahul kece to the max ini hihi.

Kayaknya aku masih ingat ketika pertama kali bertemu dengan mereka berdua. Satu-satu dulu ya hehe. Aku ketemu dan berkenalan sama Mba Catur waktu hari pertama aku masuk kantor. Saat itu, kami berkenalan di bus. Pagi itu bus yang mengangkut bapak ibu karyawan Puslit sangat penuh, hanya tersisa satu tempat duduk di pojok belakang bus. Di situlah aku duduk dan mulai berkenalan dengan Mba Catur.

Mba Catur sangat baik dan ramah loh, waktu itu terbilang pertama kalinya untukku bertemu dengan karyawan Puslit hehe dan sangat senang, karena lewat Mba Catur aku bisa mempunyai gambaran yang bahagia tentang bapak ibu karyawan. Dan memang, ternyata sangat benar! Bapak Ibu karyawan Puslit sangat baik banget! Nanti bakal aku ceritain deh hehe, seneng banget aku bisa kerja dan belajar di sana pokoknya! Meskipun perkenalan pertama dengan Mba Catur terbilang cheesy karena aku masih jaim-jaim gitu hehehe, tapi di kemudian hari kami bisa kenal dekat.Hmmm senangnya hehe. Well, perkenalan dengan Mba Catur memang sesingkat itu guys, yang kedua nih, ketemu Mba Inung!
Maafkan sampai blur hehe~

Di minggu awal aku bekerja lapangan, sebenarnya aku sudah banyak mendapatkan cerita dari Bu Yit tentang sosok mba yang satu ini hehe. Soalnya Mba Inung sedang melaksanakan kegiatan penelitian skripsinya di Puslit. Bu Yit cerita banyak hal tentang Mba Inung, sayangnya apa yang aku bayangkan dari cerita beliau semuanya nggak matching! Apa yang aku bayangkan tentang sosok Mba Inung, seketika setelah berkenalan langsung dengan orangnya, langsung terbantahkan sudah haha. Ternyata Mba Inung adalah sesosok mba-mba yang koplak, kocak, gila, the best, dan nano-nano pokoknya. Nggak nyesel lah kenalan sama mba yang satu ini! Bahagia aku bisa ketemu sama dua mba-mba yang sangat membantuku di saat aku melaksanakan kerja lapangan di sini.

Wefie, mumpung backgroundnya bagus hehe
Okay, cerita perkenalannya udahan yah. Kali ini, di postingan ini, aku mau menceritakan kisahku menikmati indahnya Kota Jember. Well, berhubung aku punya 7 kali weekend dan apabila semuanya tidak digunakan untuk mengeksplor Jember, rasanya nggak worth it ya kan udah jauh-jauh sampai sana? Nah, di sinilah peran Mba Catur dan Mba Inung untuk mengajakku menjelajah Jember. Untungnya mereka berdua nge-kost di kota, jadi kalau mau main ke kota gampang, tinggal kontak mereka berdua aja hehe. Dan yang paling enak, mereka berdua punya motor plus helm nganggur. Udah kayak liburan aja kan kerja lapangannya? Weits, santai, kalau weekday tetep kerja dong, masak mau liburan :p?

31 Januari 2015.
Hari Sabtu itu, aku diajak Mba Inung dan Mba Catur untuk menikmati weekend di Kota Jember. Kalau tidak salah ingat, hari itu aku numpang sama Mba Dini ke kota. Mumpung Mba Dini mau ke kampus, jadi sekalianlah aku minta dianterin ke kostannya Mba Inung dan Mba Catur. Sesampainya di sana, aku diajak Mba Catur untuk bersantap pagi menjelang siang dahulu di warung dekat kostan mereka. Ini nih yang aku beli:
Nasi warteg ginian nih yang bikin kangen Kota Jember
By the way, lumayan juga sih makanan di sini, soal harga masih terjangkau layaknya di Jogja, nggak terlalu mahal-mahal banget dan enak pula hehe. Sesudah makan, aku menunggu Mba Inung dan Mba Catur bersiap sebentar, sembari mendiskusikan kami mau main ke mana. Rencana awalnya waktu itu mau ke pantai, sayangnya Mba Lia nggak bisa karena ada acara lain. Oleh karena itu, kami putuskan saja untuk menikmati weekend di Kota Jember.
Corakna! Kyahahaha

Tujuan pertama kami waktu itu adalah karaoke! Kami mencoba salah satu karaoke yang ada di Plaza Gadjah Mada *duh agak lupa nih namanya, pokoknya salah satu plaza yang ada di Jember*. Kurang lebih 2 jam kami menggila sambil bernyanyi. Selesai bernyanyi, karena perut keroncongan, selanjutnya kami putuskan untuk menikmati produk olahan kopi dan kakao di café milik Puslitkoka, yaitu Corakna, Gerai Makanan Cokelat Rakyat. Corakna sendiri singkatan dari Cokelat Rakyat Nusantara. Keren bukan?

Oh iya, untuk diketahui aja, bahwa cokelat yang diolah di café ini semuanya produk milik Puslit, kecuali side dish-nya ya. Dijamin puas deh kalau kalian berkunjung ke sini. Udah cafenya nyaman, adem, panganan dan minumannya enak. Yang nggak ketinggalan uniknya adalah kita bisa menghias minuman kita sesuai dengan apa yang kita inginkan. Nggak cuma di minuman kopi, tapi cokelat pun bisa loh! Ini nih contohnya:
Hmmm kelihatan 'berkelas' ya? :)

Gimana? Bikin ngiler kan? Selain kopi dan cokelat, teh juga disediakan di café ini guys. Sayangnya, waktu itu aku nggak begitu memperhatikan "teh"nya hehe, karena ketertarikanku berpusat pada cokelat :3~. Kalau kalian mau, boleh banget loh main-main ke café ini. Oiya kalian juga bisa menikmati makanan lain seperti cokelat batang yang diproduksi oleh Puslit, dengan merk Vicco. Selain produk asli Puslit, di sini juga tersedia produk olahan cokelat lainnya guys, sebut saja M&M, Delvi, Cadburry, Beng-beng pun ada, dan lain-lain tentunya hehe.

Ini minuman punya Mba Inung
Bagi penyuka cokelat, café ini bisa menjadi surga kebahagiaan kalian loh! Yakin deh! Hmmm kalian pasti penasaran kan sama harganya? Kalau menurutku sih, untuk harganya masih aman lah ya untuk kantong mahasiswa. Apalagi ini yang kita beli adalah produk lokal, wajar sih kalau nanti bisa kalian anggap harganya bersaing dengan produk luaran sana. Ya, meskipun ada produk non lokal juga yang bisa kalian beli di sini. Tapi cobalah sesekali membeli produk lokal, yang pasti kualitasnya nggak kalah kok sama produk non lokal.

Sabtu itu mulai sore, setelah kami menikmati dinginnya Kota Jember karena hujan. Padahal sih ya, aslinya nongkrong di Corakna buat nunggu hujan reda hehe. Kurang lebih kami menghabiskan sore kami di Corakna sekitar 1 jam-an lebih. Tak ketinggalan, kami juga numpang eksis dan hits di sana. Yaaaa, meskipun ada mas-mas barista yang ngelihat kelakuan kami bertiga. Sedikit malu sih, tapi tak apalah ya kan, daripada nggak bisa mengambil momen yang cuma bisa dirasakan saat itu juga? Untungnya nih ya, saat itu pengunjung Corakna hanyalah kami bertiga, dengan kata lain café itu milik kami bertiga karena we are the only consumer at that time hahaha. Mau ngeksis dan hits bagaimanapun tetep jalan, udah muka tebel juga sih. Why not?!
Cekrek cekrek cekrek~

Berikut ini ada beberapa foto eksis kami yang berhasil kami potret. Gokilnya, aku udah mempersiapkan peralatan anak hits masa kini, yakni tongsis beserta fisheye lens! Ciamik bukan foto kami? Iyalah, untung bawa peralatan perang hehe. Syukur juga karena didukung kamera handphone-nya Mba Catur yang uuuuh, jernih, bening, Sony mah oke punya ya! Hmmm, by the way nih, selain kami ngeksis di Corakna, kami juga bertukar pikiran, chatting gitu. Yaaa layaknya anak cewek lagi kumpul lah~ hehe. Tenang, kami nggak gila foto-foto aja kok, jadi ada beberapa aktivitas lain yang kami lakukan kala itu selain makan dan foto-foto.

Hehehe ^^~
Puas dan kenyang di Corakna, sorenya kami putuskan untuk kembali ke kostan, karena sore itu juga aku harus ke gereja dan Mba Catur ada acara lain dengan temannya *kalau nggak salah inget sih*. Jadi, sore itu aku dianter spesial sama Mba Inung, meskipun hujan, tapi Mba Inung mau dan semangat nganterin aku loh, aku jadi terharu. Hiks… Makasi banyak mbaaaa! Oiya, Mba Inung juga penasaran sih sama letak gerejanya yang memang sedikit tersembunyi hihi, jadi dia sekaligus pengen tahu.

Perayaan ekaristi yang aku jalani di gereja kurang lebih 1,5-2 jam, pun kesan dan suasananya tidak jauh berbeda dengan gereja di Yogyakarta. Bedanya, kalau di sini Keuskupan Malang, kalau Yogya Keuskupan Agung Semarang. Postingan sebelumnya aku sudah pernah menceritakan belum ya terkait dengan suasana di gereja ini? Kalau sudah, maaf nih sebelumnya, mau aku ceritakan lagi di postingan ini, nggak apa-apa ya hehe. Jadi, di gereja ini konsepnya pintu dan jendela tertutup karena ada AC-nya. Bisa bayangkan nggak? Waktu itu pas hujan, pas dingin, dan di gereja ber-AC :"), tambah dingin soalnya ya masak aku di gereja pakai jaket? Kan mmm kalau menurutku, kecuali lagi sakit ya, nggak banget.

See you next time, Jember!
Kegiatan setelah selesai dari gereja, aku dan Mba Inung memutuskan untuk mencari makan malam. Kami kepincut dengan bakwan kawi Malang karena pas dengan suasana saat itu. Bisa dibayangin kan, dingin-dingin terus makan yang anget-anget. Beuh, nikmatnya weekend di Kota Jember kala itu. Hmmm sayangnya momen itu nggak aku abadikan, jadi nggak ada fotonya deh :( *nyesel*. Well, guys itulah weekend pertamaku di Kota Jember. Cukup random bukan? Tapi tetep asyik kok dan maafkan daku ya, kalau postingan ini sangat singkat, sesingkat judulnya hahaha, short day trip in Jember. See you on the next posting!!! Bye~~.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar