![]() |
Luar biasa!*abaikan jari tangan gendut milik saya --"* |
Tetralogi Buru
merupakan roman empat serial. Ada empat judul buku, diantaranya yaitu Bumi
Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Nah, pada umumnya,
banyak orang yang menganjurkan untuk membaca sebuah serial dari buku pertama
hingga buku terakhir. Sayang, saya tidak bisa membaca serial ini secara urut
karena hanya pinjam dari Ai (makasi Ai!). Pertama kali pinjam, dia bilang kalau
buku pertama sedang dipinjam orang lain. Yah, tidak apa-apa menurut saya, yang
penting saya bisa membaca karya Pram. Niat itulah yang ada di benak saya saat
itu.
Tetralogi Buru yang saya baca pertama kali adalah Anak Semua Bangsa. Selanjutnya, sampai tulisan ini dibuat, saya sedang membaca karya Pram buku yang ketiga; Jejak Langkah. Ini adalah pertama kalinya saya membaca sebuah karya yang memiliki ratusan halaman. Biasanya, saya membaca buku tidak sampai 700 lebih halamannya. Wow, saya pun juga terkejut ketika bisa menamatkan Anak Semua Bangsa *tepuk tangan*.
Oiya, bagaimana awal
mula saya bisa ngotot ingin menikmati karya Pram? Pertama, hal ini dikarenakan
saya sering bergumul dengan teman-teman seperjuangan dalam jurnalistik. Saya
menyukai jurnalistik dan dedengkotnya. Toh, kenal Pram juga dari kegiatan jurnalistik.
Banyak teman-teman yang sharing tentang
Pram dan karyanya. Mungkin nama organisasi kami, "Primordia" bisa
jadi terinspirasi oleh Pram? Bisa dibilang iya.
Alasan
selanjutnya? Ada banyak alasan sebenarnya kenapa saya ingin menikmati karya
Pram. Bagi saya, Pram adalah sosok seniman yang karyanya sangat luar biasa.
Selain itu, semangat beliau dalam hal tulis menulis, sekalipun berada dalam
tahanan dan beresiko besar, adalah alasan kuat yang mendorong saya sampai saat
ini berani untuk menulis. Mungkin teman-teman pernah mendengar semangat ini:
Bagaimana? Apakah kalian juga sudah mulai tertarik untuk menikmati karya beliau? Berikut adalah beberapa penggalan dalam buku Anak Semua Bangsa, yang bagi saya bisa dijadikan quote menarik. Sayang, saya lupa untuk menuliskan halamannya, tapi semoga diantara quotes ini salah satunya bisa menjadi penyemangat kalian ya!"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."
"Tak mungkin bisa mendekati orang tanpa terlebih dahulu menghampiri hatinya." - Minke
"Tuan menghadapi dunia dan manusia ini terlalu bersungguh-sungguh, tegang, seakan tuan tak pernah bermain-main dalam hidup tuan, terus menerus serius." - Kommer
"Tidak seharusnya orang mesti melihat keceriaan dan derita sebagai satu keseimbangan. Kan kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan?" - Nyai Ontosoroh
"Kritik boleh ditangkis, tapi harus didengarkan dulu, direnungkan, kalau perlu tidak ditangkis dan diterima sebagai saran. Orang tak perlu marah mendapatan kritik." - Kommer
"Sekali, suatu golongan bangkit, suatu bangsa bangkit, kekuatannya takkan dapat dibendung lagi." Ter Haar Tollenaar
"Hanya dari jerih payah sendiri orang bisa merasai kebahagiaan." Robert Mellema
"Sahabat dalam kesulitan adalah sahabat dalam segala-galanya. Jangan sepelekan persahabatan. Kehebatannya lebih besar daripada panasnya permusuhan." Nyai Ontosoroh
Bagaimana? Adakah quotes di atas yang menurut kalian juga
menarik? Atau jika kalian sudah membaca Anak Semua Bangsa, penggalan kalimat
yang menurut kalian menarik juga bisa loh di
share di kolom komentar. Yuk saling berbagi dan tentunya selamat
menikmati karya Pram yang lain ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar