31/05/17

Aku Tersesat

sumber: Jobsablon.blogspot.co.id

Lorong itu hitam.
Aku berjalan menyusurinya dan terus ku dalami hingga hanya kegelapan yang kutemui.
Aku terus berlari, namun hanya sisi gelap yang membersamaiku.
Aku mulai ketakutan.

Lorong apa ini?
Jalan apa ini?
Kenapa aku bisa tersesat masuk?
Apakah aku memang benar tersesat?
Atau... apa memang ini jalan yang harus aku lalui?

Rasa takut itu terus muncul.
Menggerogoti setiap jengkal pemikiranku.
Rasanya aku ingin menangis.

Tak lama terpikirkan akan hal itu, tiba-tiba bulir air mata mulai menetes, membasahi pipi.
Tak terbendung sudah berapa tetes air mata yang jatuh...
Semakin dalam aku berjalan dalam kegelapan itu, semakin terasa basah pula pipiku.
Ya, aku menangis sambil berjuang dan berharap akan menemui jalan terang.

Aku terus berlari, berlari, dan berlari...
Kaki ini mulai terasa pegal.
Hatiku pun menjadi.
Seakan tidak ada bala bantuan yang akan membantuku.

Terus kutelusuri lorong hitam ini...
Harapan yang aku bangun sebelum air mataku mengalir kini pupus sudah.
Aku menghabiskan energiku untuk terus berlari, terus menangis...
Dan kemudian... harapanku perlahan-lahan hilang.

Aku merasa sendiri.

Berjuang sendiri dalam kegelapan.

Siapa yang bisa aku andalkan sekarang?
Dalam lorong itu tidak ada siapa-siapa.
Hanya aku dan diriku.

Entah, apakah aku yang tidak merasakan atau memang mereka yang tidak merasa.
Bebanku pun bertambah.
Aku merasakan benar-benar tenggelam dalam kesendirian menelusuri lorong yang rasanya tidak berujung ini.

Tidak ada kekuatan lain.
Apa karena aku tidak merasakannya?
Apa memang adakah kekuatan itu?

Aku ragu.
Mulai meragu.
Dan akhirnya benar-benar meragukannya.

Semakin lama aku memikirkan hal itu, semakin yakin pula aku hanya ditemani oleh kesendirianku.
Harapan akan adanya dorongan pun mulai pupus seiring aku mencoba untuk menengok ke belakang.
Gelap.
Hanya gelap yang kulihat.

Jalan yang membawaku ke dalam lorong ini pun tak terlihat.
Ya, aku mulai yakin bahwa aku sudah tersesat.

Aku harus bagaimana?
Aku tidak ingin selesai sia-sia dalam kegelapan ini.
Aku tidak ingin terus berlama-lama dalam lorong ini.
Apa yang harus aku lakukan?

Aku lelah dalam lorong kegelapan ini...


Yogyakarta, 31 Mei 2017 10:13 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar