27/08/18

Short Day Trip in Jember Part 2; Pantai Elok Nan Asri, Papuma Namanya

Papuma dari atas bukit ciamik!

Pas lagi kerja, eh tetiba Mbak Catur cerita banyak tentang wisata alam di Jember. Salah satunya adalah Pantai Tanjung Papuma yang sangat terkenal di sana. Mbak Catur dengan semangatnya memberitahukan kepadaku tentang apa itu Papuma. Singkat cerita, aku mulai membayangkan bagaimana keindahan Papuma di imajinasiku. Kemudian googling lah aku saking penasarannya. Setelah dapet, woah Pantai Papuma bagus banget ternyata, jadi pengen cepet-cepet main ke sana!

Kalian para pembaca blogger, pada gini juga nggak sih? Maksudnya kalau pergi ke suatu daerah dan stay di sana untuk waktu yang sangat lama, juga kepengen untuk mengunjungi salah satu objek wisata daerah tersebut nggak sih? Tapi konteksnya bukan saat kalian liburan lho ya hehe.

Great beach!
Berhubung diriku ini adalah penyuka pergi kemana-mana dan penasaran dengan hal baru, maka tawaran Mbak Catur dan Mbak Inung tidak aku abaikan begitu saja. Lumayan kan dapet temen travelling baru, syukur-syukur relationshipnya bisa awet sampai tua amiiiin.

Waktu itu Mbak Catur gencar banget nawarin buat main ke Papuma. Doi saking pengennya udah memberikan harapan gitu. Misalnya, nanti pakai motorku (Mbak Catur) sama motornya (Mbak) Inung ya. Ngajak Mbak Yulia juga yang tau jalannya. 

Tapi ada satu permintaan dari Mbak Catur sama Mbak Inung, mereka mau numpang nginep semalem di kosanku. Hal ini dikarenakan kami akan berangkat pada pagi hari. Misal nih kalau kami jadi berangkat pukul 6 pagi, maka mau tidak mau Mbak-mbak berdua ini kudu berangkat dari Kota Jember pukul 5 pagi, kemudian menjemputku hihihi. Memang, jarak kosan mereka yang terletak di kota membuat ide ini tercetus menjadi solusi brilian.

Disimpen buat kenangan haha *padahal udah ilang juga*.
Rencana sudah dibuat. Sayangnya, minggu pertamaku di Jember aku habiskan sendirian di kosan. Main ke Papuma-nya ternyata dijadwalkan Mbak Catur minggu depan. Usut punya usut, di weekend saat itu Mbak Cat dan Mbak Inung sudah punya acara vakansi sendiri. Mereka nge-trip ke Bali menggunakan kereta ke Banyuwangi lanjut nyebrang kapal feri. Anjay mereka berdua kompak kalau diajak plesiran haha.

Sayang aku memutuskan untuk nggak ikut. Soalnya kalau ikut pun takutnya dapet nomor kursi kereta acak, ya kalau dapet, kalau nggak? 'Kan agak gimana gitu ya duduk sendirian di kereta wkwk. Wah sepertinya aku tidak menyadari bahwa keberangkatanku ke Jember pun seorang diri haha. Mbak Inung pun juga menyarankanku untuk tidak ikutan dulu, karena mereka plesir sama temen kosan mereka. Nanti takutnya kan bakal krik-krik hehe.

Minggu itu pun berlalu, meskipun harus menempuh hari kerja yang cukup sibuk akhirnya datang juga hari sabtu-mingguku. Main-main yeay! Plesiran yeay! Hahaha. Oiya, hari Jumat sorenya Mbak Inung sama Mbak Catur jadi nginep di kosanku. Kosan jadi ruame banget setelah temen-temen dari UB dan UMM datang ke Jember. Btw mereka juga sama kayak aku, KL/Magang gitu.

Demi objek wisata yang lebih baik!
Menghabiskan malam bersama dua mbak-mbak ini tidaklah seperti bertemu orang asing. Walaupun kami bertiga baru kenal beberapa hari, tapi entah kenapa kami seperti punya bonding aja gitu. Langsung oke sip, klop, tim plesiran terbentuk hahaha. Kami menghabiskan malam itu dengan nonton beberapa drama Korea. Selanjutnya tidur kayak ikan teri, soalnya udah ngantuk banget haha.

Keesokan paginya, kami bangun cukup pagi. Sekitar pukul 5, di mana cuaca di Jember saat itu lumayan dingin yang membuat kami masih pengen memeluk selimut lebih lama. Sayang, ikrar janji yang sudah kami buat dengan Mbak Yulia memaksa kami memilih untuk bersiap pergi plesir.

Cenderung ke oren ya?
Mandi sudah, bersiap sudah, dandan apalagi, pastinya sudah dong. Tepat pukul 6 pagi kami bertiga cuss ngampiri Mbak Yulia yang menunggu di dekat rumahnya. Aku lupa tepatnya rumah Mbak Yulia di mana, yang jelas sekitaran bangjo gitu. *btw kalau mau tanya tentang arah jalan ke Papuma jangan sama aku ya haha*

Setelah kami berempat bertemu, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju pantai Papuma. Perjalanan memakan waktu sekitar 30-45 menit sampai 1 jam. Oiya, kalau tidak salah ingat, sebelum memasuki wilayah pantai, kami melewati persawahan dan ladang yang ditanami pohon (komoditasnya kalau nggak salah pohon kayu misalnya sengon gitu, tapi nggak tau juga sih) milik Perhutani.
Masih terjangkau lah ya?

Sesampainya di pintu masuk kawasan wisata pantai, kami ditarik biaya retribusi dan parkir motor. Waktu itu retribusinya Rp 17.500/orang dan parkir motor Rp 2.000/motor. Lumayan merogoh kocek ya? Tapi tenang, semua itu bakal kebayar dengan pemandangan alam Pantai Papuma yang tiada duanya. Lagipula, dengan retribusi tersebut, yang dikelola Perhutani dan kelompok wisata masyarakat setempat, lingkungan kawasan wisata Pantai Papuma akan selalu terjaga dengan baik.

Ya Tuhanku, Ya Allahku... Itulah awal mula yang membuatku takjub dengan keindahan wisata alam ini. Luar biasa. Karya alam yang sangat indah memesona. Benar-benar Pantai Papuma adalah pantai yang sangat istimewa di Jember. Batu karang yang berpadu dengan deburan ombak serta pasir putihnya menggoda kami untuk sekedar membasuh kaki. Sayang, waktu itu kami tidak bersiap untuk main air.

Mumpung nggak ada orang seliweran, cekrek!
Terik mentari mulai menunjukkan dirinya. Puas menikmati indahnya bibir pantai, saatnya kami berempat untuk naik ke sebuah bukit di mana kami bisa melihat luasnya laut. Perjuangan memang, meskipun sudah ada tangga, tetapi kami harus berjuang untuk terus naik sampai atas. Bikin ngos-ngosan loh btw haha, atau ini pertanda kami sudah berada di middle age? Hahaha.

Mbak Inung, si pecinta kucing.
Sebelum sampai di gazebo di atas bukit, Mbak Inung yang pecinta kucing, tidak sengaja menemukan kucing lucu nan imut. Walhasil, kami langsung mengabadikan keberadaaan kucing itu haha. Oiya, disela-sela perjalanan ke atas bukit, kami juga mengabadikan diri loh. Soalnya pemandangannya bagus banget. Yakin deh!

Sesampainya di atas bukit, woaaaaaaaaah!!! Luar biasa pemandangannya! Nggak kalah bagus dengan yang di bibir pantai. Kalau aku boleh bilang, Pantai Papuma itu mirip-mirip Raja Ampat Papua. Jadi, di sekitaran lautnya ada beberapa bukit batu gitu. Buaguuuuuuuuuuuus banget! Kalian kalau ke Jember jangan lupa menyambangi wisata pantai ini ya. Nggak bakal bikin nyesel deh. Amazing banget!

Satu hal yang tak akan pernah kami lupakan di saat mengunjungi suatu kawasan wisata adalah... Foto! Ya! Kami photo bomb bersama hahaha. Bahagiaaaaaaaanya bisa mengabadikan diri di salah satu karya ciptaan Tuhan nan cantik.

Coba yang tahu rimbunan pohon di belakang apa namanya?
Puas berfoto dan menikmati pemandangan pantai, sorenya kami putuskan untuk pulang sembari mencari makan. Eits, ada yang kelupaan. Di jalan pulang, sewaktu kami melewati kawasan sawah, tak lupa kami juga mengabadikan diri di sana. Sedikit alay, yang awalnya ragu mau foto soalnya jalan itu adalah salah satu akses menuju pantai di mana banyak orang yang melewatinya. Kebayang kan? Maksudku kebayang malu dan groginya kami berfoto di situ haha.

Ada loh yang neriakin kami, ya banyak deh, nggak usah disebutin yah macam teriakannya. Kami mah selow aja, yang penting bisa foto bagus di sana udah puas. Udah bodo amat sama yang neriakin kami tadi haha. Malu? Iya, awalnya, tapi terbayar dengan hasil foto yang tak kalah bagusnya.

Gazebo yang ada di atas bukit, ada yang jualan juga!
Di tengah-tengah perjalanan, kami mulai bimbang dan galau dalam menentukan rumah makan mana yang akan kami tuju. Sering nggak sih kalian kalau pergi main bareng mesti susah nemuin kata sepakat mau makan di mana? Kayaknya sebagian besar kita mesti pusing ya di bagian ini haha. Abisnya pada bilang terserah, ngikut aja, di mana aja, makan apa aja boleh yuk cus, haha.

Rawonnya endeeeeeeees!
Rumah makan khas Jawa Timuran akhirnya menjadi pilihan kami. Waktu itu aku lupa mbak-mbak yang lain pada pesen apa, yang jelas aku pesen nasi rawon dan es soda gembira. Hehehe, makanan yang tidak ada di kosan cuy, lumayan makan enak sehari deh. 

Kenyang sudah, bahagia sudah, puas main sudah, saatnya kami kembali ke habitat masing-masing haha. Terima kasih Papuma! Thanks berat juga buat Mbak Catur, Mbak Inung, dan Mbak Yulia yang sudah bersenang hati menculik mahasiswa magang kurang hiburan ini hehe. Sampai jumpa lagi yaaaaa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar