![]() |
Papuma dari atas bukit ciamik! |
Pas lagi kerja, eh tetiba Mbak Catur cerita banyak tentang wisata alam di Jember. Salah satunya adalah Pantai Tanjung Papuma yang sangat terkenal di sana. Mbak Catur dengan semangatnya memberitahukan kepadaku tentang apa itu Papuma. Singkat cerita, aku mulai membayangkan bagaimana keindahan Papuma di imajinasiku. Kemudian googling lah aku saking penasarannya. Setelah dapet, woah Pantai Papuma bagus banget ternyata, jadi pengen cepet-cepet main ke sana!
Kalian para pembaca
blogger, pada gini juga nggak sih? Maksudnya kalau pergi ke suatu daerah dan
stay di sana untuk waktu yang sangat lama, juga kepengen untuk mengunjungi
salah satu objek wisata daerah tersebut nggak sih? Tapi konteksnya bukan saat
kalian liburan lho ya hehe.
Great beach! |
Waktu itu Mbak Catur
gencar banget nawarin buat main ke Papuma. Doi saking pengennya udah memberikan
harapan gitu. Misalnya, nanti pakai motorku (Mbak Catur) sama motornya (Mbak)
Inung ya. Ngajak Mbak Yulia juga yang tau jalannya.
Tapi ada satu permintaan dari Mbak Catur sama Mbak Inung, mereka mau numpang nginep semalem di kosanku. Hal ini dikarenakan kami akan berangkat pada pagi hari. Misal nih kalau kami jadi berangkat pukul 6 pagi, maka mau tidak mau Mbak-mbak berdua ini kudu berangkat dari Kota Jember pukul 5 pagi, kemudian menjemputku hihihi. Memang, jarak kosan mereka yang terletak di kota membuat ide ini tercetus menjadi solusi brilian.
Tapi ada satu permintaan dari Mbak Catur sama Mbak Inung, mereka mau numpang nginep semalem di kosanku. Hal ini dikarenakan kami akan berangkat pada pagi hari. Misal nih kalau kami jadi berangkat pukul 6 pagi, maka mau tidak mau Mbak-mbak berdua ini kudu berangkat dari Kota Jember pukul 5 pagi, kemudian menjemputku hihihi. Memang, jarak kosan mereka yang terletak di kota membuat ide ini tercetus menjadi solusi brilian.
![]() |
Disimpen buat kenangan haha *padahal udah ilang juga*. |
Sayang aku
memutuskan untuk nggak ikut. Soalnya kalau ikut pun takutnya dapet nomor kursi
kereta acak, ya kalau dapet, kalau nggak? 'Kan agak gimana gitu ya duduk
sendirian di kereta wkwk. Wah sepertinya aku tidak menyadari bahwa
keberangkatanku ke Jember pun seorang diri haha. Mbak Inung pun juga
menyarankanku untuk tidak ikutan dulu, karena mereka plesir sama temen kosan
mereka. Nanti takutnya kan bakal krik-krik hehe.
Minggu itu pun
berlalu, meskipun harus menempuh hari kerja yang cukup sibuk akhirnya datang
juga hari sabtu-mingguku. Main-main yeay! Plesiran yeay! Hahaha. Oiya, hari
Jumat sorenya Mbak Inung sama Mbak Catur jadi nginep di kosanku. Kosan jadi ruame
banget setelah temen-temen dari UB dan UMM datang ke Jember. Btw mereka juga
sama kayak aku, KL/Magang gitu.
![]() |
Demi objek wisata yang lebih baik! |
Keesokan paginya,
kami bangun cukup pagi. Sekitar pukul 5, di mana cuaca di Jember saat itu
lumayan dingin yang membuat kami masih pengen memeluk selimut lebih lama.
Sayang, ikrar janji yang sudah kami buat dengan Mbak Yulia memaksa kami memilih
untuk bersiap pergi plesir.
![]() |
Cenderung ke oren ya? |
Setelah kami
berempat bertemu, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju pantai
Papuma. Perjalanan memakan waktu sekitar 30-45 menit sampai 1 jam. Oiya, kalau
tidak salah ingat, sebelum memasuki wilayah pantai, kami melewati persawahan
dan ladang yang ditanami pohon (komoditasnya kalau nggak salah pohon kayu
misalnya sengon gitu, tapi nggak tau juga sih) milik Perhutani.
![]() |
Masih terjangkau lah ya? |
Sesampainya di pintu masuk kawasan wisata pantai, kami ditarik biaya retribusi dan parkir motor. Waktu itu retribusinya Rp 17.500/orang dan parkir motor Rp 2.000/motor. Lumayan merogoh kocek ya? Tapi tenang, semua itu bakal kebayar dengan pemandangan alam Pantai Papuma yang tiada duanya. Lagipula, dengan retribusi tersebut, yang dikelola Perhutani dan kelompok wisata masyarakat setempat, lingkungan kawasan wisata Pantai Papuma akan selalu terjaga dengan baik.
Ya Tuhanku, Ya
Allahku... Itulah awal mula yang membuatku takjub dengan keindahan wisata alam
ini. Luar biasa. Karya alam yang sangat indah memesona. Benar-benar Pantai
Papuma adalah pantai yang sangat istimewa di Jember. Batu karang yang berpadu
dengan deburan ombak serta pasir putihnya menggoda kami untuk sekedar membasuh
kaki. Sayang, waktu itu kami tidak bersiap untuk main air.
Mumpung nggak ada orang seliweran, cekrek! |
Mbak Inung, si pecinta kucing. |
Sesampainya di atas
bukit, woaaaaaaaaah!!! Luar biasa pemandangannya! Nggak kalah bagus dengan yang
di bibir pantai. Kalau aku boleh bilang, Pantai Papuma itu mirip-mirip Raja
Ampat Papua. Jadi, di sekitaran lautnya ada beberapa bukit batu gitu. Buaguuuuuuuuuuuus
banget! Kalian kalau ke Jember jangan lupa menyambangi wisata pantai ini ya.
Nggak bakal bikin nyesel deh. Amazing banget!
Satu hal yang tak
akan pernah kami lupakan di saat mengunjungi suatu kawasan wisata adalah...
Foto! Ya! Kami photo bomb bersama hahaha. Bahagiaaaaaaaanya bisa mengabadikan
diri di salah satu karya ciptaan Tuhan nan cantik.
Coba yang tahu rimbunan pohon di belakang apa namanya? |
Ada loh yang neriakin kami, ya banyak deh, nggak usah disebutin yah macam teriakannya. Kami mah selow aja, yang penting bisa foto bagus di sana udah puas. Udah bodo amat sama yang neriakin kami tadi haha. Malu? Iya, awalnya, tapi terbayar dengan hasil foto yang tak kalah bagusnya.
![]() |
Gazebo yang ada di atas bukit, ada yang jualan juga! |
![]() |
Rawonnya endeeeeeeees! |
Kenyang sudah, bahagia sudah, puas main sudah, saatnya kami kembali ke habitat masing-masing haha. Terima kasih Papuma! Thanks berat juga buat Mbak Catur, Mbak Inung, dan Mbak Yulia yang sudah bersenang hati menculik mahasiswa magang kurang hiburan ini hehe. Sampai jumpa lagi yaaaaa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar