02/06/17

Reunian Singkat Sidat; Kenangan Mistis di Taman Pelangi yang Romantis (Part 1)

😍😘❤️Sidat❤️😍😘
Malam itu, setelah kami selesai bercengkerama hangat, tibalah waktunya untuk kami berpisah. Namun Rio mengajak kami semua untuk menikmati sisa malam yang nanggung pada hari itu. Awalnya kami masih ragu, soalnya bingung hendak dikemanakan oleh Rio malam itu?

Ajakan Rio yang kedengarannya bakal asik dengan metode persuasif yang ciamik tersebut tak bisa kami tolak. Alhasil kami bersembilan setuju untuk nambah jam main, sementara Irna pamit pergi karena ada acara yang bersamaan. Kami pun berdiskusi singkat di tempat parkir, sambil membayar uang parkir motor kami masing-masing. Meskipun awalnya sedikit bingung, tapi tidak lama kemudian akhirnya kami setuju untuk menghabiskan malam itu di Taman Pelangi Monjali (Monumen Yogya Kembali). Setelah itu, kami pun bersama-sama langsung menuju Taman Pelangi.

Tuh kan bening hasil fotonya *3*~
Taman Pelangi Monjali (Monumen Yogya Kembali) adalah salah satu objek wisata yang menawarkan keindahan beraneka warna cahaya lampion. Letak dan lokasi wisata Taman Pelangi tidak jauh dari tempat kami makan bersama. Sama-sama terletak di Jalan Monjali. Tepatnya di Monumen Yogya Kembali, Jalan Ring Road Utara, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DIY. Kalau kalian mau main ke sini aksesnya gampang kok, ada bus Trans Jogja, dan moda transportasi lainnya. Hal ini dikarenakan letak Monjali yang strategis, sekaligus sebagai salah satu objek wisata terkenal di Yogya.

Taman Pelangi sudah mulai buka pukul 5 sore loh. Sebenarnya sejak jam-jam pagi sudah buka, tapi nggak afdol aja kalau main ke Taman Pelangi ketika terang mentari menyinari bumi. Ya, kan, namanya juga lampion, ada cahaya beraneka warnanya, kalau mainnya siang, kan aneh. Lebih enak kalau berkunjung saat malam hari kan? Hehe.

Thanks HP-nya Ji >.<~
Kami bersembilan akhirnya sampai di pintu masuk Monjali setelah putar balik di ring road. Soalnya letak Monjali ada di sebelah utara jalan, sedangkan kami dari arah selatan. Masing-masing kepala dikenai biaya masuk kalau tidak salah Rp 15.000/Rp 20.000, aku lupa. Yang jelas waktu itu kami kena yang tarif weekend karena hari itu hari Jumat. Oiya, tarif parkirnya terpisah ya, Rp 2.000 dibayarkan ketika pulang melalui pintu keluar.

Numpang eksis 😘
Jujur, ini adalah pengalaman pertamaku main ke Taman Pelangi Monjali. By the way, makasi ya Rio udah ngajakin Sidat main ke sini, tanpamu aku tidak akan pernah punya pengalaman berkunjung ke sini. Pertama kali masuk, kesannya woaaaah bagus banget >.<!!! Indah banget cahaya warna-warni lampion yang saling dipadukan. Entah kenapa, seperti membentuk lukisan cahaya gitu. So beautiful!

Awal masuk, kami sempet salah rute, yang seharusnya belok ke kiri, eh malah lurus hehe. Untung ada Rio yang pernah main ke sini. Jadi lumayan lah ya, bisa jadi penunjuk arah (?). Dan malam itu juga, Rio menjadi tour guide kami! Yippieee \^3^/~
 
Nggak lengkap dong kalau main ke Taman Pelangi yang banyak lampion cantik-cantik tapi nggak foto-foto? Pastilah kami bersembilan langsung stand by pakai kamera HP masing-masing. Dimulai dari rute awal di mana banyak lampion gitu yang dipasang di langit-langit semacam pergola. Bagus deh! Tempat ini jadi spot foto pertama kami.

Bagus dikit, cekrek...
Tak hanya itu, kemudian kami melanjutkan foto bersama di spot selanjutnya. Kali ini para cowok mengajak kami untuk berfoto bersama. Sayang, waktu itu kami nggak ada yang bawa tongsis. Alhasil, Aji merelakan handphone barunya untuk disenderkan pada sebuah batu di atas dinding pembatas. Ngomongin HP-nya Aji, dia ternyata ganti merk S**Y, padahal dulu waktu jaman awal maba, dia jadi trendsetterku dalam memilih HP, sama-sama S****** Galaxy S Advance. Jahat ih ganti HP nggak ngobrol *lah*.

Oiya, ada alasan utama mengapa kami memilih HP-nya Aji, yaitu karena kameranya bagus, hasilnya bening, TOP aja gitu. Setelah puas berfoto di spot pohon  bercahaya *mirip pohon natal sih, bedanya terlalu melebar hehe*, kami pun melanjutkan tour kami. Sepanjang rute dari start sampai finish, kami selalu foto-foto di spot yang menurut kami masing-masing bagus untuk foto. Jadinya tour kami berjalan sedikit lama karena tiap ada spot bagus cekrek, ada lagi cekrek, cekrek...cekrek...cekrek.
Blur lagi tapi bagus lagi hehe

Di akhir tour, sampailah kami di spot terakhir untuk foto. Kebetulan tempat itu adalah ujungnya lampion-lampion cantik berakhir, maka dari itu kami tidak ingin melewatkannya begitu saja. Kami pun sepakat untuk foto bareng sekali lagi. Di spot ini sayangnya tidak ada dinding pembatas tempat di mana HP-nya Aji bisa disenderkan. Alhasil Rio, Yandi, dan Bang Jar menggunakan sela kosong di tiang pergola agar HP bisa disenderkan. Sempat nyaris jatuh, nyaris, untungnya ya nyaris. Duh nggak kebayang HP baru jatuh.

Percobaan pertama sukses, sayangnya hasil foto nge-blur. Percobaan berikut-berikutnya untungnya bagus. Lelah berfoto dengan metode itu, akhirnya kami pun menyerah. Keputusasaan kami tersebut akhirnya diberkahi Tuhan, ada pengunjung lain yang lewat T----T bahagiaaaaa... Tanpa berpikir panjang, salah satu dari kami, kalau nggak salah Yandi, meminta tolong kepada pengunjung tersebut untuk nge-fotoin kami bersembilan. Yeay >.<!!!

Blur tapi kok bagus ya? Hahaha
Oiya, ada cerita lucu pas detik-detik minta tolong difotoin. Masih inget jelas, waktu itu kami bersembilan saling menatap mata satu sama lain. Istilahnya ngode lah biar ada yang minta pertolongan pengunjung lain buat nge-fotoin hehe. Dan begitulah awalnya kenapa Yandi yang terpilih hehe. Konyolnya lagi, cara meminta bantuan nge-fotoinnya rada malu-malu gitu. Mintanya gagap gitu, "To...to...tolong fotoin dong, nanti gantian deh difotoin," wakakak. Anjay ngakak kalo inget bagian ini. Aaaand the photo's taken!

The girls!
Puas mengelilingi sambil berfoto dengan lampion-lampion cantik, akhirnya tour kami pun berakhir. Setelah lelah berkeliling, kami memutuskan untuk jalan pelan sambil mencari tempat yang pas untuk beristirahat. Di Taman Pelangi sebelah timur bagian selatan ada beberapa rumah saung untuk beristirahat. Kami pun berhenti dan ngaso (Bahasa Jawa-nya istirahat) di sana.


Langkah demi langkah kami menuju rumah saung tersebut, rupanya ada satu wahana lagi di Taman Pelangi yang menarik perhatian para cowok. Ya. Benar. Apalagi kalau bukan rumah hantu? Duh udah males ngeliatin dari jauh, eh kok tetep terpampang jelas di mata? Haha. Kira-kira para cowok berhasil nggak ya mengajak kami para cewek untuk berpetualang dalam rumah hantu Taman Pelangi Monjali? Ikuti terus keseruannya dalam Part 2! Coming soon... *kemudian nyetelin bgm film horor*

3 komentar:

  1. Hello there! I know this is kinda off topic
    but I'd figured I'd ask. Would you be interested in exchanging links or maybe guest writing a blog post or vice-versa?
    My website goes over a lot of the same topics as yours and I believe we could
    greatly benefit from each other. If you're interested feel
    free to send me an e-mail. I look forward to hearing
    from you! Wonderful blog by the way!

    BalasHapus