![]() |
😍😘❤️Sidat❤️😍😘 |
Malam itu, setelah
kami selesai bercengkerama hangat, tibalah waktunya untuk kami berpisah. Namun
Rio mengajak kami semua untuk menikmati sisa malam yang nanggung pada hari itu.
Awalnya kami masih ragu, soalnya bingung hendak dikemanakan oleh Rio malam itu?
Ajakan Rio yang
kedengarannya bakal asik dengan metode persuasif yang ciamik tersebut tak bisa
kami tolak. Alhasil kami bersembilan setuju untuk nambah jam main, sementara
Irna pamit pergi karena ada acara yang bersamaan. Kami pun berdiskusi singkat
di tempat parkir, sambil membayar uang parkir motor kami masing-masing.
Meskipun awalnya sedikit bingung, tapi tidak lama kemudian akhirnya kami setuju
untuk menghabiskan malam itu di Taman Pelangi Monjali (Monumen Yogya Kembali).
Setelah itu, kami pun bersama-sama langsung menuju Taman Pelangi.
![]() |
Tuh kan bening hasil fotonya *3*~ |
Taman Pelangi
Monjali (Monumen Yogya Kembali) adalah salah satu objek wisata yang menawarkan
keindahan beraneka warna cahaya lampion. Letak dan lokasi wisata Taman Pelangi
tidak jauh dari tempat kami makan bersama. Sama-sama terletak di Jalan Monjali.
Tepatnya di Monumen Yogya Kembali, Jalan Ring Road Utara, Sariharjo, Ngaglik,
Sleman, DIY. Kalau kalian mau main ke sini aksesnya gampang kok, ada bus Trans
Jogja, dan moda transportasi lainnya. Hal ini dikarenakan letak Monjali yang
strategis, sekaligus sebagai salah satu objek wisata terkenal di Yogya.
Taman Pelangi sudah
mulai buka pukul 5 sore loh. Sebenarnya sejak jam-jam pagi sudah buka, tapi
nggak afdol aja kalau main ke Taman Pelangi ketika terang mentari menyinari
bumi. Ya, kan, namanya juga lampion, ada cahaya beraneka warnanya, kalau
mainnya siang, kan aneh. Lebih enak kalau berkunjung saat malam hari kan? Hehe.
![]() |
Thanks HP-nya Ji >.<~ |
Kami bersembilan
akhirnya sampai di pintu masuk Monjali setelah putar balik di ring road.
Soalnya letak Monjali ada di sebelah utara jalan, sedangkan kami dari arah
selatan. Masing-masing kepala dikenai biaya masuk kalau tidak salah Rp
15.000/Rp 20.000, aku lupa. Yang jelas waktu itu kami kena yang tarif weekend karena hari itu hari Jumat. Oiya,
tarif parkirnya terpisah ya, Rp 2.000 dibayarkan ketika pulang melalui pintu
keluar.
![]() |
Numpang eksis 😘 |
Jujur, ini adalah pengalaman pertamaku main ke Taman Pelangi Monjali. By the way, makasi ya Rio udah ngajakin Sidat main ke sini,
tanpamu aku tidak akan pernah punya pengalaman berkunjung ke sini. Pertama kali
masuk, kesannya woaaaah bagus banget >.<!!! Indah banget cahaya
warna-warni lampion yang saling dipadukan. Entah kenapa, seperti membentuk
lukisan cahaya gitu. So beautiful!
Awal masuk, kami
sempet salah rute, yang seharusnya belok ke kiri, eh malah lurus hehe. Untung
ada Rio yang pernah main ke sini. Jadi lumayan lah ya, bisa jadi penunjuk arah
(?). Dan malam itu juga, Rio menjadi tour guide
kami! Yippieee \^3^/~
Nggak lengkap dong
kalau main ke Taman Pelangi yang banyak lampion cantik-cantik tapi nggak
foto-foto? Pastilah kami bersembilan langsung stand
by pakai kamera HP masing-masing.
Dimulai dari rute awal di mana banyak lampion gitu yang dipasang di
langit-langit semacam pergola. Bagus deh! Tempat ini jadi spot foto pertama kami.
![]() |
Bagus dikit, cekrek... |
Tak hanya itu,
kemudian kami melanjutkan foto bersama di spot
selanjutnya. Kali ini para cowok mengajak kami untuk berfoto bersama. Sayang,
waktu itu kami nggak ada yang bawa tongsis. Alhasil, Aji merelakan handphone barunya untuk disenderkan pada
sebuah batu di atas dinding pembatas. Ngomongin HP-nya
Aji, dia ternyata ganti merk S**Y, padahal dulu waktu jaman awal maba, dia jadi
trendsetterku dalam memilih HP, sama-sama S****** Galaxy S Advance. Jahat
ih ganti HP nggak ngobrol *lah*.
Oiya, ada alasan
utama mengapa kami memilih HP-nya Aji,
yaitu karena kameranya bagus, hasilnya bening, TOP aja gitu. Setelah puas
berfoto di spot pohon bercahaya *mirip pohon natal sih, bedanya
terlalu melebar hehe*, kami pun melanjutkan
tour kami. Sepanjang rute dari start
sampai finish, kami selalu foto-foto di spot yang menurut kami masing-masing bagus
untuk foto. Jadinya tour kami berjalan
sedikit lama karena tiap ada spot bagus
cekrek, ada lagi cekrek, cekrek...cekrek...cekrek.
![]() |
Blur lagi tapi bagus lagi hehe |
Di akhir tour, sampailah kami di spot terakhir untuk foto. Kebetulan tempat itu
adalah ujungnya lampion-lampion cantik berakhir, maka dari itu kami tidak ingin
melewatkannya begitu saja. Kami pun sepakat untuk foto bareng sekali lagi. Di spot ini sayangnya tidak ada dinding pembatas
tempat di mana HP-nya Aji bisa
disenderkan. Alhasil Rio, Yandi, dan Bang Jar menggunakan sela kosong di tiang
pergola agar HP bisa disenderkan. Sempat
nyaris jatuh, nyaris, untungnya ya nyaris. Duh nggak kebayang HP baru jatuh.
Percobaan pertama
sukses, sayangnya hasil foto nge-blur.
Percobaan berikut-berikutnya untungnya bagus. Lelah berfoto dengan metode itu,
akhirnya kami pun menyerah. Keputusasaan kami tersebut akhirnya diberkahi
Tuhan, ada pengunjung lain yang lewat T----T bahagiaaaaa... Tanpa berpikir
panjang, salah satu dari kami, kalau nggak salah Yandi, meminta tolong kepada
pengunjung tersebut untuk nge-fotoin kami bersembilan. Yeay >.<!!!
![]() |
Blur tapi kok bagus ya? Hahaha |
Oiya, ada cerita
lucu pas detik-detik minta tolong difotoin. Masih inget jelas, waktu itu kami
bersembilan saling menatap mata satu sama lain. Istilahnya ngode lah biar ada
yang minta pertolongan pengunjung lain buat nge-fotoin hehe. Dan begitulah
awalnya kenapa Yandi yang terpilih hehe. Konyolnya lagi, cara meminta bantuan
nge-fotoinnya rada malu-malu gitu. Mintanya gagap gitu, "To...to...tolong
fotoin dong, nanti gantian deh difotoin," wakakak. Anjay ngakak kalo inget
bagian ini. Aaaand the photo's taken!
![]() |
The girls! |
Puas mengelilingi
sambil berfoto dengan lampion-lampion cantik, akhirnya tour kami pun berakhir. Setelah lelah berkeliling, kami
memutuskan untuk jalan pelan sambil mencari tempat yang pas untuk beristirahat.
Di Taman Pelangi sebelah timur bagian selatan ada beberapa rumah saung untuk
beristirahat. Kami pun berhenti dan ngaso
(Bahasa Jawa-nya istirahat) di sana.
Langkah demi langkah
kami menuju rumah saung tersebut, rupanya ada satu wahana lagi di Taman Pelangi
yang menarik perhatian para cowok. Ya. Benar. Apalagi kalau bukan rumah hantu?
Duh udah males ngeliatin dari jauh, eh kok tetep terpampang jelas di mata?
Haha. Kira-kira para cowok berhasil nggak ya mengajak kami para cewek untuk
berpetualang dalam rumah hantu Taman Pelangi Monjali? Ikuti terus keseruannya
dalam Part 2! Coming soon... *kemudian nyetelin bgm
film horor*
ditunggu lanjutannya....
BalasHapusSiaaaaap komandan!^^
HapusHello there! I know this is kinda off topic
BalasHapusbut I'd figured I'd ask. Would you be interested in exchanging links or maybe guest writing a blog post or vice-versa?
My website goes over a lot of the same topics as yours and I believe we could
greatly benefit from each other. If you're interested feel
free to send me an e-mail. I look forward to hearing
from you! Wonderful blog by the way!